Nomura masih memandang bullish saham bank besar di Bursa Efek Indonesia. Bank investasi ini menetapkan rekomendasi positif dan target harga tinggi untuk saham bank besar.
Bagi Nomura, dalam jangka pendek, ada dua saham bank kakap yang bisa lari kencang, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Katalisnya adalah prospek perbaikan margin bunga bersih.
“Sementara itu, dalam jangka panjang, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) layak dicermati. Sebab, mereka memiliki transaksi perbankan yang sangat kuat,” tulis Nomura dalam catatannya, yang dikutip pada Selasa (24/9/2024).
Meski begitu, Nomura menilai, ada beberapa faktor yang patut diwaspadai kala ingin mengakumulasi saham bank kakap. Faktor paling atas adalah memburuknya kinerja ekonomi makro, berlanjutnya pengetatan likuiditas, dan pembengkakan biaya kredit.
Nomura menetapkan target harga BBCA Rp 13.200, berdasarkan parameter kunci analisis DuPont. Target harga itu mencerminkan PBV 4,5 kali tahun 2025 vs saat ini 4,2 kali dan PER 26,9 kali vs saat ini 21 kali.
Selanjutnya, Nomura mematok target harga BMRI Rp 8.450 dengan metode sama. Itu mencerminkan PBV 2025 sebesar 2,5 kali dan PER 12,4 kali. Risiko penurunan target harga antara lain memburuknya kondisi ekonomi, invervensi pemerintah, dan pembengkakan biaya kredit dan biaya operasional.
Kemudian, saham BBRI diganjar target harga Rp 6.300, berdasarkan PBV 2,9 kali dan PER 14,8 kali. Risiko saham BBRI selain memburuknya ekonomi adalah perubahan regulasi bank yang tak menguntungkan, pengetatan likuiditas, dan penurunan kualitas kredit.
Terakhir, saham BBNI diberikan target harga Rp 6.100, setara PBV 1,4 kali dan PER 10,9 kali untuk tahun 2024.