
Data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan kejutan pada September yang membuat pergerakan pasar sangat volatil pada Jumat pekan lalu. Berikut data dari Trading Central:
- Nonfarm payrolls (NFP): aktual 254K vs forecast 140K
- Tingkat pengangguran: aktual 4,1% vs forecast 4,3%
Data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat sehingga semakin menutup peluang The Fed akan memangkas suku bunga dengan agresif pada November. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan sesi Eropa Senin (7/10/2024).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) bergerak sangat volatil pada awal Jumat lalu sebelum menutup perdagangan di US$ US$ 2.653,32 per troy ons atau turun US$ 2,38. Meski penurunannya tipis tetapi harga Gold sudah menurun dalam 3 hari beruntun.
Rilis data pasar tenaga kerja AS memberikan sentimen negatif bagi Gold sebab ekspektasi pemangkasan suku bunga 50 basis poin dari The Fed kian meredup. Data dari perangkat FedWatch menunjukkan pelaku pasar melihat suku bunga akan dipangkas 25 basis poin dengan probabilitas sebesar 97,9%.
Hal tersebut masih akan menekan harga Gold pada awal perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) naik tajam pada pekan lalu, menutup perdagangan Jumat di US$ 74,44 per barel. Oil kini berada di level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Harga Oil naik tajam setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan Israel kemungkinan akan menyerang Iran.
Biden juga menyebut melarang Israel untuk menyerang fasilitas minyak Iran. Artinya, ada rencana Israel melakukan hal tersebut yang berpotensi menurunkan supply global, sebab Iran merupakan salah satu produsen besar.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
Pasangan mata uang ini anjlok tajam pada perdagangan Jumat pekan lalu hingga menyentuh level terendah sejak 7 pekan. EURUSD bahkan sudah menurun 6 hari beruntun dengan total 2.032 poin (203,2 pip).
EURUSD mulai mengalami tekanan sejak rilis data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang menunjukkan perlambatan aktivitas bisnis pada September. Selain itu inflasi di zona euro juga mengalami perlambatan pertumbuhan yang membuka ruang bagi European Central Bank (ECB) untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Rilis data NFP Amerika Serikat semakin menekan pasangan mata uang ini.
Pada perdagangan sesi Eropa data pesanan pabrik Jerman pada pukul 13:00 WIB dan penjualan ritel zona euro pukul 16:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Pesanan pabrik Jerman diprediksi turun sementara penjualan ritel naik (data selengkapnya bisa dilihat di bagian Kalender pada MIFX App), artinya sentimen masih akan mixed dan berpotensi masih menekan EURUSD.
GBPUSD
GBPUSD bergerak sangat volatil pada perdagangan Jumat sebelum menutup perdagangan dengan stagnan di 1,31240. Rilis data pasar tenaga kerja AS membuat GBPUSD tertekan, tetapi aksi short covering membuatnya mampu memangkas penurunan.
Sebelum Jumat, GBPUSD sudah mengalami penurunan tajam dalam 5 hari beruntun akibat Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey mengindikasikan bisa memangkas suku bunga lebih agresif jika data inflasi sesuai dengan proyeksi bank sentral. Melihat hal tersebut, ada potensi GBPUSD masih akan tertekan pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
Meredupnnya peluang The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin membuat USDJPY naik tajam pada pekan lalu. Pasangan mata uang ini menutup perdagangan Jumat di 148,693, melesat 6.500 poin (650 pip) dalam sepekan dan berada di level tertinggi dalam 7 minggu terakhir.
Selain dolar AS yang perkasa, yen juga tertekan setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan kondisi ekonomi Jepang saat ini belum mendukung untuk kenaikan suku bunga lagi. Pernyataan tersebut memberikan tekanan besar bagi yen. Sehingga ada potensi USDJPY kembali naik.
Nasdaq
Nasdaq naik 240 indeks poin ke 20.198 pada perdagangan Jumat pekan lalu pasca rilis data NFP Amerika Serikat. Pasar tenaga kerja yang kuat menjadi indikasi perekonomian Amerika Serikat tidak akan mengalami resesi.
Di sisi lain, The Fed masih tetap akan memangkas suku bunga acuannya meski tidak akan agresif. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi Nasdaq dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa hari ini.