Bitcoin mungkin akan kesulitan di Q3 karena perhatian tertuju pada Ethereum

Ekspektasi pasar terhadap Bitcoin yang melonjak ke titik tertinggi baru dapat mencegah hal itu terjadi dalam waktu dekat, tetapi itu tidak menutup kemungkinan Ether mengejutkan investor, kata para analis.

Analis Santiment Brian Quinlivan mengatakan kepada Cointelegraph pada hari Rabu bahwa firma analitik tersebut “melihat antisipasi terhadap ‘titik tertinggi sepanjang masa’ Bitcoin berikutnya di media sosial. Karena pasar bergerak berlawanan arah dengan ekspektasi ritel, ini biasanya merupakan tanda bahwa kita belum cukup siap untuk lonjakan bullish lainnya.”

“Tidak akan mengejutkan jika kita berhasil menembusnya segera setelah kita melihat beberapa ‘hampir menang’ yang membuat pedagang kecil menjadi masam dan tidak sabar terhadap BTC, menetralkan tingkat optimisme ini,” kata Quinlivan. Indeks Ketakutan & Keserakahan Kripto, yang mengukur sentimen pasar secara keseluruhan, menunjukkan skor “Keserakahan” sebesar 72 dari 100. Kepala penelitian Derive, Dr. Sean Dawson, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa ia berpikir Bitcoin “kemungkinan akan berkinerja buruk” pada kuartal ketiga tahun ini.

Sejak 2013, kuartal ketiga setiap tahun secara historis merupakan kuartal terlemah Bitcoin, dengan rata-rata laba 6,03%, sementara kuartal berikutnya merupakan kuartal terkuat, dengan laba rata-rata 85,42%, menurut data CoinGlass. Dawson menunjuk ketidakpastian ekonomi makro sebagai kekhawatiran penting bagi para pedagang. “Meskipun ada tekanan politik untuk pemotongan suku bunga, The Fed tampaknya siap untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil, yang dapat meredam daya tarik Bitcoin untuk laba yang sangat besar,” katanya.

“Lonjakan Bitcoin selama beberapa bulan terakhir, tentu saja, memungkinkan redistribusi laba untuk memungkinkan kapitalisasi pasar lainnya tercapai. Dan itu benar-benar tidak jelas sampai ETH benar-benar mengalami penurunan maksimum beberapa bulan yang lalu.”

Sementara itu, Dawson mengatakan bahwa volume perdagangan kripto secara keseluruhan mungkin menurun dalam waktu dekat, karena datangnya musim panas di Belahan Bumi Utara menyebabkan banyak investor mengambil liburan. “Kelesuan musiman ini meningkatkan kemungkinan pergerakan menyamping atau bahkan kemunduran tajam, karena pedagang mengambil untung dari keuntungan sebelumnya,” kata Dawson.